Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX mendapat dukungan dari masyarakat. Tak hanya di dunia nyata, dukungan juga mengalir dari netizen atau warganet. Dukungan ini terlihat dari tagar #TorangBisa yang dilambungkan warganet dan bertengger di posisi pertama trending topik twitter pagi hingga siang hari ini.
Sementara tagar #PON XX Papua berada di posisi ketiga trending topik twitter pagi hari ini. Kedua tagar ini ditwit oleh belasan ribu warganet. Pegiat media sosial Denny siregar mengaku mendukung pelaksanaan PON XX Papua yang menerapkan protokol kesehatan.
Denny yakin penerapan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dan bertanggung jawab mampu mencegah PON XX Papua menjadi klaster baru penyebaran Covid 19. "Gua sempat khawatir PON Papua XX ini akan menimbulkan kluster baru. Tapi ternyata prokes tetap dijalankan. Okelah. Semoga sukses dan sehat semua ya," tulis Denny di akun Twitternya @Dennysiregar7. Tak hanya memuji penerapan protokol kesehatan, warganet juga memuji langkah pemerintah khusunya Menkominfo Johnny G Plate yang telah memastikan koneksi internet berjalan lancar dan cepat untuk acara PON XX Papua.
Pasalnya, internet menjadi kebutuhan mendasar ketika banyak warga ingin melihat dan menonton jagoan atau tim kesayangannya bertanding di PON, namun tidak bisa menyaksikan langsung acaranya. "Hari ini Pembukaan PON XX Papua. Segala upaya sudah dipersiapkan, termasuk kesiapan prokes dan koneksi internet cepat. Semoga lancar dan sukses!," ciut warganet dengan akun Twitter @habibthink. Sementara warganet Habieb Selow melalui akun Twitter @WagimanDeep212_, menilai PON XX Papua akan memberikan dampak besar terhadap warga Papua.
Terutama, kata dia, terhadap pelaku UMKM, seperti di Mimika. Dia mencontohkan Presiden Jokowi yang belanja kerajinan khas daerah Papua. "PON Papua XX inih jelas bawa berkah ntuk para warga pelaku UMKM di Mimika kerajinan tangan, makanan khas dll akan diburu para tamu dr luwar daerah yg datang sbage oleh2 ktika pulang Contohnya Presiden @jokowi inih..yg blanja krajinan khas daerah," kata Habieb Selow.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan, diizinkannya kegiatan ini melalui pertimbangan penuh dan mengutamakan prinsip kehati hatian. "Dalam pelaksanaannya pun dilakukan monitoring dan evaluasi protokol kesehatan berkelanjutan untuk memastikan kegiatan dapat berjalan dengan baik. Dan disaat bersamaan pencegahan terhadap penyebaran virus COVID 19 dapat dioptimalkan," Wiku dalam Keterangan Pers baru baru ini. Dalam pedoman pembukaan acara besar yang diumumkan kepada publik, terdapat rambu rambu yang harus diperhatikan oleh penyelenggara acara.
Seluruh elemen yang terlibat dalam penyelenggaraan PON seperti atlet, ofisial, panitia, penonton, masyarakat di sekitar lokasi harus menjalankan protokol kesehatan secara ketat dan telah mendapatkan vaksinasi minimal dosis pertama. Instruksi khusus diberikan kepada Bupati Jayapura yang menjadi tuan rumah upacara pembukaan dan penutupan PON XX Papua. Seperti pembatasan jumlah penonton maksimal 10.000 orang yang sudah termasuk undangan VVIP, VIP, Paspampres, TNI/Polri dan tenaga kesehatan.
Lalu, diinstruksikan juga untuk tidak memasang tenda untuk kegiatan nonton bareng di luar stadion. Kepada masyarakat diminta untuk menyaksikan pertandingan di rumah masing masing. Panitia juga harus elakukan pemeriksaan kesehatan bagi tamu dan penonton dengan menunjukkan hasil negatif tes PCR 2 x 24 jam atau hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam.
Disertai bukti telah divaksin saat proses penukaran gelang 1 sampai dengan 3 hari sebelum hari H. Kemudian dalam melakukan pengawasan kedisiplinan protokol kesehatan secara persuasif dan simpatik. Menyediakan fasilitas kesehatan ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik tertentu didalam maupun diluar stadion. "Apabila ditemukan tamu atau penonton yang positif, maka tidak diizinkan memasuki lokasi pertandingan PON XX Papua 2021. Selanjutnya tamu atau penonton yang positif harus diisolasi atau dilakukan penanganan sesuai kondisi dan waktu yang ditentukan serta dilakukan pelacakan secara intensif terhadap orang yang berinteraksi dengan tamu yang positif tersebut," lanjut Wiku.
Selain itu dalam instruksi yang sama terdapat arahan khusus kepada lima kepala daerah tempat penyelenggaraan pertandingan PON ke 20 itu yakni Bupati Jayapura, Bupati Merauke, Bupati Keerom, Bupati Mimika dan Walikota Jayapura. Yaitu pembatasan jumlah yang hadir langsung pada seluruh venue pertandingan maksimal 25% dari kapasitas total, melakukan skrining secara digital namun tetap adaptif dan menyesuaikan kondisi dilapangan. Berikutnya, memastikan tamu atau penonton menunjukkan hasil negatif tes PCR 2 x 24 jam atau hasil negatif tes antigen 1 x 24 jam saat proses akreditasi menjelang masuk ke Stadion. Kemudian melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan dengan cara yang persuasif dan simpatik terhadap penonton, menyediakan fasilitas kesehatan dan ambulans beserta tenaga kesehatan di sejumlah titik tertentu didalam maupun diluar stadion.
"Petunjuk ini wajib dilaksanakan dengan baik dan melakukan perbaikan berkelanjutan. Dimohon kepada masyarakat sekitar untuk ikut serta mengawasi dan mematuhi aturan yang disusun tersebut," tegas Wiku.