Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank terus menggenjot ekspor produk dalam negeri di berbagai daerah melalui Desa Devisa. Desa Devisa merupakan salah satu program yang dipelopori LPEI untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan daya saing komoditas yang dihasilkan suatu wilayah. Corporate Secretary LPEI Agus Windiarto mengatakan, program Desa Devisa yang memberikan pendampingan dan pengembangan kapasitas pelaku usaha berorientasi ekspor ini, baru saja diadakan Desa Devisa ke 27 di Indonesia berlokasi di Desa Kupang, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kami yakini komoditas rumput laut Desa Kupang memilliki potensi yang besar dan berharap melalui Desa Devisa ini dapat meningkatkan kapasitas petani, sehingga komoditi ini dapat memenuhi kualitas dan kuantitas yang sesuai standar dan kebutuhan ekspor," ujar Agus, Jumat (31/12/2021). Menurut Agus, Desa Devisa sudah dimulai sejak 2019 telah mendorong kemandirian petani melalui rangkaian pelatihan, pendampingan serta pemanfaatan jasa konsultasi, sehingga mampu merambah pasar ekspor dengan produk berkualitas berdaya saing tinggi. "Tahun 2019 Indonesia Eximbank memulai dengan Kluster Desa Devisa Kakao di Bali. Jembrana menjadi Desa Devisa pertama dengan komoditas unggulan berupa biji kakao yang difermentasi dan di masa pandemi pun masih melakukan ekspor secara mandiri ke Jepang dan Belgia," paparnya.
Selanjutnya Desa Devisa Kerajinan di Bantul, Yogyakarta dengan produk kerajinannya yang unik dan ramah lingkungan, sehingga mampu melakukan ekspor ke negara negara Eropa. Hingga Desember 2021, LPEI telah meluncurkan program Desa Devisa di Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali, yaitu Desa Devisa Kopi Subang, Desa Devisa Agrowisata Ijen Banyuwangi, Desa Devisa Tenun Gresik, Desa Devisa Garam Kusamba Klungkung dan Desa Devisa Rumput Laut Sidoarjo. Total penerima manfaat dari program sampai saat ini telah mencapai 2.953 orang, dan mampu meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan lingkungan bagi lebih dari 10 ribu anggota masyarakat setempat yang terkait dengan pengembangan komoditas, serta program Desa Devisa.